Sunday 11 December 2011

Just Wanna Share With U

Metamorfosa Cinta

oleh Titin Supriatin pada 9 Desember 2011 pukul 21:02
Cinta ternyata  mengenal juga istilah metamorfosa.  Kupikir, itu serupa pertumbuhan dan perkembangan kupu-kupu yang mengalami berbagai jenis perubahan ekstrim pada dirinya.  Dari sebutir telur, kemudian berubah menjadi seekor ulat jelek dan menjijikkan, lantas berganti rupa menjadi kepompong yang tidak jelas bentuknya, dan finally... dia berubah wujud menjadi seekor kupu-kupu cantik yang bersayap dan bisa terbang!

Mungkin begitu juga dengan perjalanan cinta seseorang.  Cinta, ada seseorang yang mengatakan, adalah juga makhluk ciptaan Allah.  Cinta bisa hidup, tumbuh dan berkembang di hati setiap insan.  Cinta adalah perasaan indah yang jika kau menemukannya akan kau dapati energi positif lebih dari biasanya.  Energi yang bisa kau sebar dan kau bagi dengan segenap rasa.  Energi positip itu bernama motivasi dan inspirasi.

Lalu apa hubungannya dengan metamorfosa?  Tentu saja itu hanyalah pemisalan.  Cinta memang hanyalah makhluk ciptaan Allah yang berwujud rasa.  Cinta adalah emosi jiwa serupa amarah, sedih, resah.  Cinta tersimpan rapi di tempat yang tersembunyi dalam dada.  Benda penyimpan cinta itu bernama hati.  Dan kau tahu kan... hati itu mudah dibolak-balik dan diombang-ambing.  Maka cinta pun akan mengikuti bagaimana suasana hati saat itu.

Cinta dapat tumbuh dan berkembang.  Tergantung bagaimana kau merawat dan menjaganya.  Bahkan cinta itu akan mengalami sebuah perubahan wujud, dari cinta karena ketertarikan ragawi di awalnya , berkembang menjadi cinta yang lebih dewasa seiring waktu.  Saling memberi semangat dan membangun kedewasaan itu sendiri.  Tak ada kebencian dan penyesalan, walau secara raga cinta itu tak bisa disatukan.  Maka tetap jagalah... Kau tak perlu memiliki seseorang yang kau cintai.  Justru perbanyaklah cintamu untuk sesiapa... sebarkan energi positip untuk mereka yang kau cinta.  Saling mendukung dan menyayangi...  Bukankah itu cara paling sederhana untuk mewujudkan dunia menjadi indah dan damai?


Teringat sebuah cuplikan syair lagu :
Cinta kan membawamu...
Kembali di sini...
Mendulang rindu
Membasuh pedih
Bawa serta dirimu...
Dirimu yang dulu
Mencintaiku, apa adanya...