(Catatan Kecil untuk direnungkan para pasangan suami-istri ... by : Bunda Zara)
Pada suatu Sabtu pagi. Mendadak ada keinginan untuk berkeliling kota
bersama anak-anak. Kebetulan suamiku
harus pergi ke luar kota untuk satu urusan pekerjaan. Terjadilah dialog seperti ini.
“Yah,
ibu pinjam mobil ya.” Sengaja tak kuurai maksud peminjaman mobil hari itu untuk
keperluan apa.
“Uhm,
Jangan deh.? ” Jawabnya setelah jeda beberapa saat.
“Loh,
kok jangan. Kenapa?” Mendadak ada sedih dalam nada bicaraku. Pelit.
“Buat
apa sih, mau ke mana?”
Mendung di hati membungkam bibirku pada akhirnya. Larangan itu membuatku sedih.
“Ayah
takut ibu pergi dengan PIL...”
Ups!!
PIL?? Ga salah dengar kah aku?
PIL is the mean Pria Idaman Lain kan?
Wowww.
“Astaghfirullah...
benar sekali dugaan Ayah.” Seruku sambil
cengengesan. “Ya sudahlah... ga usah. Padahal ibu kan mau bawa anak-anak
jalan-jalan.” Semangatku langsung
melorot ke titik nol. Kalimat yang
diucapkan suamiku sungguh menikam.
Mungkin dia tak bermaksud serius.
Just kidding. Tapi rasanya ....
ada benarnya sih.
Upss lagi deh!!
Betul sekali dugaan suamiku. Aku memang punya PIL, alias Pria Idaman Lain. Tak Cuma satu. Lebih malahan. Mau tau siapa mereka?
Pria Idaman Lain pertamaku adalah Muhammad. Tapi beliau sudah lamaaaa berpulang ke
Rahmatullah. Jauh sebelum aku lahir ke
bumi. Ribuan tahun yang lalu
pastinya. Aku mengenalnya hanya lewat
buku dan cerita yang kudengar. Tapi dari
cerita itu saja, aku langsung jatuh cinta.
Ciusss banget.
Muhammad adalah laki-laki yang konon katanya
ganteng. Banget. Tapi bukan itu yang membuatku jatuh cinta dan
mengidamkannya. Kesabaran, kelembutan,
kejujuran, sifat kasih sayangnya pada wanita telah membuatku mendambakan
laki-laki seperti beliau. Sayangnya,
beliau seorang Nabi dan Rasul. Dibanding
aku? Yaaah... aku mah apa atuh?
Pria idamanku yang kedua adalah Nicholas
Syahputra. Ganteng dan cool. Ga tau kenapa, tiap melihatnya aku merasa
bergetar dan sejuuuuk. Hahaha ... tapi
lagi-lagi aku harus malu hati. Dia kan
seorang artis masyur. Publik figur. Pokoknya tak sekufu lah ya denganku. Lagi-lagi... da aku mah apa atuh... J
Yang ketiga, masih dari kalangan orang
masyur. Reza Afghan Syah. Suaranya yang super duper merdu, membuatku
hanyut dalam perasaan mendalam. Lembut
dan membuatku selalu haru mendengarnya.
Betah berlama-lama mendengar suaranya.
Hihihi .... apa pantas aku buat dia?
Lagi-lagi berikutnya adalah .... da aku mah siapa ah??
Yang keempat, jujur, aku jatuh cinta banget
dengan kepiawaian managerial dan kesabaran beliau menghadapi segala masalah
hidup. Dahlan Iskan namanya. Banyak cerita tentang beliau aku lahap dan
baca. Super deh... Sayang seribu sayang
juga. Beliau ga bakal level dengan aku. Da aku mah ... apa atuh? Wkwkwk ....
Aku hanya wanita sederhana. Diciptakan Allah dengan segala kekurangan dan
kelebihan. Aku sadar betul dengan kelebihan dan kekurangan itu. Namun bukan berarti aku tak boleh berharap
memiliki pasangan hidup yang serupa atau lebih tepatnya mendekati salah satu
pria-pria yang aku sebutkan di atas kan?
Tampan, kaya, penyabar, lembut, sukses dalam kehidupan dan mampu
membimbing keluarga dalam iman dan Islam.
Hingga aku mampu menjalani peran dan tugasku sebagai seorang istri dan
ibu dengan tenang dan bahagia J
Nah, dengan kesadaran akan kekurangan itu pula
lah, akhirnya aku tak dapat menolak laki-laki yang kini menjadi pendamping
hidupku. Dengan satu keyakinan, seiring
waktu, kekurangan dan kelebihan itu akan menjadi sebuah kekuatan jika disatukan
dengan baik dan benar dalam sebuah biduk rumah tangga. Kalaupun pada akhirnya tak terjadi konspirasi
yang seperti diharapkan, aku hanya bisa menyerahkan dan mengembalikan semuanya
pada Sang Pencipta Kehidupan. Semoga aku
diberikan kesabaran untuk menghadapinya.
Jadi suamiku, mohon maafkan aku. Aku memang selalu memiliki PIL. Pria Idaman Lain. Dengan berbagai kriteria keunggulan yang
mereka miliki. Dengan harapan, kau bisa
mengerti, laki-laki seperti apa yang kuharap akan mendampingi hidupku hingga
akhir hayat. Bukan hanya melulu karena
ketampanan wajah dan kekayaan harta.
Namun lebih pada keimanan, Keislaman serta akhlak dan pribadi yang
menentramkan hatiku. Wallahu alam. J
(Catatan kecil, pada titik aku bingung untuk
berkata-kata ... )
No comments:
Post a Comment